Mengenal Lebih Dekat Naila Nur Saffana: Santri, Aktivis, dan Calon Cendekia Muda

Gambar: Naila Nur Saffana, santri sekaligus mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung, aktif di berbagai organisasi dan siap menginspirasi generasi muda sebagai calon cendekiawan Qur’ani mendunia.

TNews, PURWAKARTA – Di balik senyum ramah dan pribadi enerjik, tersimpan sosok muda yang penuh semangat belajar dan berorganisasi: Naila Nur Saffana. Gadis kelahiran Purwakarta, 29 Juni 2005 ini adalah mahasiswa aktif Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang kini tengah mengukir jejaknya di dunia akademik, organisasi, hingga kancah internasional.

Putri kedua dari pasangan H. Ahmad Riva’i, S.Ag., MH. (Kepala KUA Kecamatan Bungursari) dan Hj. Yanti Hardani, S.E. (Kepala RA Al-Maqbul Sayangheulang Kembangkuning), sejak kecil Naila sudah ditempa dalam suasana keluarga yang religius sekaligus edukatif. Tak heran jika sejak dini ia tumbuh sebagai pribadi yang disiplin, visioner, dan haus akan pengalaman baru.

Jejak Pendidikan
1. TK Al-Muhajirin Purwakarta (2010–2011)
2. SDN 1 Bunder Purwakarta (2011–2017)
3. MTsN 1 Tasikmalaya (2017–2018)
4. SMPN 7 Purwakarta (2018–2020)
5. MA Al-Qur’an Qiraatussab’ah Kudang, Garut (2020–2023)
S1 Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2023–sekarang).


Selain jalur formal, Naila juga memperkaya ilmunya melalui pendidikan non-formal di berbagai pesantren, di antaranya: Ponpes KHZ Musthofa Sukahideng (Tasikmalaya), Ponpes Qur’an Kudang (Garut), Ponpes Universal (Bandung), dan Dauroh Tahfidz Rumah Qur’an Mukminah (Tangerang Selatan).

Kiprah Organisasi & Pengalaman
Dikenal aktif sejak SMP, Naila membuktikan bahwa organisasi bukan sekadar wadah kegiatan, melainkan ruang belajar untuk tumbuh menjadi pribadi yang matang. Berikut beberapa jejaknya:
1. Pramuka SMP (2018–2020)
2. Forum OSIS Purwakarta (FOSTA) (2018–2020)
3. Bendahara OSIS SMPN 7 Purwakarta (2018–2020)
4. IPNU Putri (2020–2022)
5. PAS ITB (Pembinaan Anak-Anak Salman) (2023–sekarang)
6. Dauroh Online Majelis Riyadusshalihin (2023–sekarang)
7. Permata Purwakarta (Organisasi Kedaerahan) (2023–sekarang)
8. HMJ Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir — Divisi Ekonomi Kreatif (2024–2025)

Tak hanya itu, ia juga pernah menjalani magang mengajar Bahasa Inggris dasar untuk anak SD (2024–2025) dan aktif sebagai teamwork Ma’had Universal Course. Semua pengalaman ini menajamkan keterampilannya dalam komunikasi, kepemimpinan, manajemen waktu, hingga public speaking.

Capaian & Harapan
Dengan latar belakang sebagai santri sekaligus mahasiswa, Naila dipercaya mewakili Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sebagai delegasi International Conference Santri Mendunia di tiga negara: Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sebuah pencapaian yang bukan hanya membanggakan dirinya, tapi juga keluarga, daerah, dan generasi muda Purwakarta.
Naila percaya bahwa setiap langkah kecil akan mengantarkan pada perubahan besar. Bagi dirinya, ilmu dan pengalaman harus sejalan dengan kontribusi nyata untuk masyarakat. Itulah mengapa ia terus mengasah diri, baik di ruang akademik, organisasi, maupun pengabdian sosial.

Dengan semangat belajar yang tinggi, jiwa kepemimpinan, dan mimpi besar untuk menjadi cendekiawan Qur’ani yang bermanfaat, Naila Nur Saffana layak menjadi teladan generasi muda: bahwa usia muda bukan alasan untuk berhenti berprestasi dan berkontribusi.*

Peliput : Endang Jamaludin

Tinggalkan Balasan